Kamis, 16 Agustus 2012

Simbol Kemerdekaan

Merdeka atau Mati! Allahu Akbar!
Semboyan-semboyan seperti inilah yang membahana saat kita mempertahankan kemerdekaan. Teriak penuh semangat dari para pembela tanah air. 17 Agustus 2012, besok adalah hari dimana kita merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, apakah kita harus angkat senjata? Apakah kemerdekaan ini kita cerminkan dengan adu kekuatan dalam balap karung? Panjat pinang? Bukan berarti saya anti terhadap perayaan semacam itu, akan tetapi nyatanya bangsa kita perlu lebih dari itu! Sikap kita tidak mencerminkan rakyat yang merdeka.
Rakyat yang merdeka adalah rakyat yang bebas berfikir, bebas bertindak, bebas berserikat, bebas memilih pemimpin, dan lain-lain. Kebebasan adalah dambaan setiap orang. Namun kita lupa bahwa rakyat yang merdeka, BEBAS Menentukan Nasibnya Sendiri. Kita, Bangsa Indonesia, bebas menentukan nasib kita sendiri. Entah nasib apa yang dipilih oleh bangsa ini jika orang-orangnya dengan bebas membuang sampah dijalan, disungai. Melakukan vandalisme, pengrusakan barang-barang publik, merusak lingkungan. Entah nasib apa yang dipilih oleh bangsa ini jika bebas melakukan sogokan, suap, korupsi, mencuri dan kejahatan sosial lainnya. Entah nasib apa yang dipilih jika kita bebas berzina, makan/minum khamar, berjudi, dan kegiatan perusak moral lainnya. 
Saya membayangkan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar, bangsa yang makmur, adil, dan sejahtera. Manusianya adalah orang-orang yang cerdas dan berakhlak mulia. Itu semua demi cita-cita menjadi bangsa yang beradab. Kita semua mampu menjadi bangsa yang beradab, kita semua bisa, namun maukah kita menjadi bangsa yang beradab?